Wednesday 3 July 2013

Standar Akuntansi

STANDAR AKUNTANSI
A.    Pengertian dan Sumber Standar Akuntansi
Akuntansi memiliki standar kerangka teori konseptual, kerangka dasar konseptual terdiri dari standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima oleh umum karena kegunaannya dan  kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi.
Standar akuntansi mencangkup konvensi, peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (Standard Setting Body)pada saat tertentu. Standar ini merupakan consensus pada kala itu tentang pecatatan sumber-sumber ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya, dan perubahannya dalam bentuk laporan keuangan.
Standar akuntansi merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Mekanisme penyusunan standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi terus menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat. Belkaoui (1985) megemukakan alasan pentingnya standar akuntansi yang relevan :
1.      Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi, dan kegiatan perusahaan.
2.      Memberikan  pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan public
3.      Memberikan data base kepada regulator tentang berbagai informasi
4.      Dapat menarik perhatian ara ahli dan praktisi di bidang teori dn standar akuntansi
Dalam penyusunan standar akuntansi ini ada 3 kemungkinan :
1.      Diserahkan sepenuhnya kepada kekuatan atau mekanisme pasar
2.      Diseahkan kepada swasta/profesi; atau
3.      Diserahkan kepada pemerintah
Standar akuntansi umumnya disusun oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah, profesi, dan umum. Di Indonesia yang berwenang menyusun adalah Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang berada dibawah naungan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), hasil kerjanya di serahkan kepada Komite Pensahan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan akhirnya akan ditetapkan dan disahkan dalam Kongres IAI. Di USA, lembaga yang berwenang mensahkan standar akuntansi (standar setting body) adalah Financial Accounting Standar Board (FASB). Pada mulanya, standar akuntansi dilahirkan oleh AICPA. FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards dan Interpretation bersama dengan Accounting Research Bulletin yang dikeluarkan oleh AICPA.
Stevin Rubin (1984) menjelaskan sumber GAAP :
1.      Dasar
Dasar GAAP disebut going concern, substance over form, neutrality, accrual basis, conservation, materiality.
2.      Lantai I
a.      FASB Statement
b.      FASB Interpretations
c.       APB Opinions
d.      ARS Bulletins yang dikeluarkan AICPA
3.      Lantai II
a.      AICPA Industry Audit Guides
b.      AICPA Industry Accounting Guides
c.       AICPA Statement of Possitions
4.      Lantai III
a.       FASB Technical Bulletins
b.      AICPA Accounting Information
c.       Praktik industry yang lazim
5.      Lantai IV
a.       APB statement
b.      Makalah yang dikeluarkan oleh AICPA
c.       Pendapat-pendapat organisasi profesi
d.      FASB Concepts Statement
e.       Buku-buku teks
f.       Artikel-artikel para ahli tentang akuntansi
Kerangka prinsip akuntansi yang berlaku umu di Indonesia :
1.      Landasan konseptual
a.       Rerangka dasar penyusunan dan penyajian laporn keuangan
2.      Tingkat I
a.       Pernyataan standar akuntansi keuangan
b.      Interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
3.      Tingkat III
a.       Bulletin Teknis
b.      Peraturan Pemerintah untuk industry
c.       Pedoman atau praktik akuntansi industry
d.      Simpulan Riset akuntansi
4.      Tingkat III
a.       Praktik konvensi dan kebiasaan pelaporan yang sehat
b.      Buku teks/ajar, artikel, dan pendapat ahli.


B.     Hubungan Standar Akuntansi dengan Perangkat Peraturan Lainnya
Hubungan standar Ajuntansi Keuangan Indonesia dengan Norma Pemeriksaan Akuntansi (Pernyataan Standart Auditing) Disebutkan dalam norma pelaporan yang pertama dengan bunyi sebagai berikut:
Laporan akuntan harus menyatakanapakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Prinsip Akuntansi Keuangan Indonesia.
Dalam nada yang sama GAAP yang berlaku di USA menjelaskan hubungan yang erat itu sebagai berikut.
The report shall state whether the financial statement are presented in accordance with general accept principle of accounting.
Hubungan FASB dengan securities exchange Commission (SEC) juga sangat erat. Hal ini terbukti dari SEC Accounting Release No. 150 yang dikeluarkan tahun 1973 yang menyatakan sebagai berikut
Prinsip, standar, dan praktik yang dikeluarkan oleh FASB dianggap oleh SEC sebagai prinsip yang didukung dan hal yang bertentangan dengan FASB dianggap tidak mendukung.
SEC juga menambahkan bahwa SEC akan terus menerus mencari dan merumuskan informasiyang ada yang diperlukan oleh investor dan juga metode pengungkapannya untuk memenuhi keinginan tadi.
Standar akuntansi (GAAP) diperlukan untuk lembaga sebagai berikut.
1.      GAAP untuk lembaga pemerintah.
2.      GAAP untuk organisasi social yang tidak bertujuan mencarilaba (nirlaba).
3.      GAAP untuk perusahaan komersil.
Penyusunan standar akuntansi (GAAP) ini adalah wewenang dari financial Accounting Foundation (FAF) yang mempunyai dua buah dewan sebagai berikut.
1.      Governmental  Accounting Standard Board (GASB) yang didirikan tahun 1984 sebagai lanjutan dari National Council on Governmental Accounting. Dewan ini menyusun standar akuntansi untuk lembaga pemerintah.
2.      Financial Accounting Standard Board (FASB) yang didirikan tahun 1973 yang merupakan lanjutan dari Accounting Principle Board. Dewan inilah yang menyusun dan mengeluarkan standar akuntansi dalam bentuk FASB Statement dan Interpretation.

C.    Penyusunan Standart Akuntansi di USA
1.      Kantor Akuntan Big Eight.
Banyak pengaruh prinsipil yang disarankan kantor akuntan besar ini dalam perkembangan akuntansi secara keseluruhan. Sebelum adanya standar yang baku masing-masing kantor ini sebenarnya sudah memiliki praktik akuntansi yang mungkin berbeda antara satu kantor dengan kantor lain.
2.      Financial Accounting Standart Board (FASD)
Komite ini berhasil menelorkan beberapa standart akuntansi, tetapi tidak berhasil merumuskan struktur dari standar akuntansi dan akhirnya tahun 1959 AICPA membentuk APB (Accounting Principle Board). Badan ini lebih banyak wewenangnya dari praktisi akuntan public, perusahaan, dan akademis. Badan ini mengeluarkan APB Opinion sebanyak 31, yaitu dari tahun 1959 sampai tahun 1973.
3.      Securities and Exchange Commission (SEC)
SEC sebagai lembaga yang mengatur mengenai pasarmodal di USA dibentuk tahun 1934. Lembaga ini bertanggung jawab untuk mengatur dan menyusun undang-undang tentang bursa efek dan menjamin bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan yang go public disajikan secara layak dan full discloser.
Berdasarkan securities acts tahun 1934, SEC memiliki keuasaan untuk menetapkan standart akuntansi. Namun dalam praktik kekuasaan akuntansi yang dimilikinya ini didelegasikan ke FASB sepanjang tidak diatur lain oleh SEC, lihat ARS No. 150 yang mengatakan bahwa FASB adalah badan resmi yang menyusun standar akuntansi. Beberapa cirri dan peraturan SEC yang agak berbeda dengan lazim adalah sebagai berikut :
                         a.               Regulation S-X
                        b.               Accounting Series Realease (ASR)
                         c.               SEC Decision dan Reports
                        d.               The SEC annual Reports
                         e.               Pidato, makalah, pimpinan dan staf SEC

4.      The American Accounting Association (AAA)
The AAA adalah organisasi akuntan yang berkiprah di bidang akademik seperti professor, dosen, peneliti, staf, pengajar atau orang yang mempunyai perhatian terhadap pengembangan teori dan praktik akuntansi. AAA memiliki jurnal triwulan yang diberi nama Accounting Review yang merupakan majalah paling bergengsi di bidang akuntansi. Majalah yang memuat analisis penelitin dan teori-teori yang menyangkut pengembangan akuntansi secara umum. Disamping penerbitan jurnal, AAA juga melakukan kegiatan seminar, pertemuan, symposium, penelitian, dan lain-lain secara periodic untuk membahas dibidang akuntansi.
Pada mulanya, pendekatan AAA dalam merumuskan teori akuntansi adalah induktif dan akhirnya secara perlahan-lahan berpindah mengikuti pola deduktif setelah revisi buku accounting dan Reporting Standars for Corporate Financial Statements pada tahun 1957.
5.      PCAOB
PCAOB (Public Community Accounting Oversight Board) adalah lembaga baru yang lahir  dari UU Sarbanes Oxley Act (SOA) atau UU pertanggungjawaban Perusahaan Public.
6.      Organisasi/Badan lain
Sebenarnya kalau kita kaji banyak lahi badan atau organisasi yang mempunyai peranan langsung atau tidak langsung terhadap perumusan standart akuntansi. International Accounting Standart Comitte (IASC) sekarang mengeluarkan standart bernama IFRS (International Financial Reporting Standart)
7.      Pemakaian Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disusun menurut standart akuntansi dibaca dan dipergunakan oleh pihak-pihak yang menggunakannya. Mereka ini dapat dikelompokan sebagai berikut.
a.       Pemakaian langsung yang termasuk dalam kelompok ini adalah;
1)      Pemilik Perusahaan
2)      Kreditor
3)      Pemasok (supplier)
4)      Manajemen
5)      Fiskus (Pajak)
6)      Peagawai/Karyawan perusahaan
7)      Langganan
b.      Pemakaian tidak langsung yang etrmasuk kelompok ini:
1)      Konsultan dan analisis laporan keuangan
2)      Bursa Efek
3)      Penasihat hokum
4)      Badan pemerintah terkait
5)      Penerbitan-penerbitan/majalah/bulletin/jurnal keuangan
6)      Perusahaan konsultan/ pusat-pusat data bisnis
7)      Asosiasi pengusaha/kadin
8)      Serikat pekerja
9)      Para pesaing
10)  Masyarakat umum
Kedua kelompok ini memiliki kepentingan yang berbeda dan bahkan sering bertentangan. Kelompokan pemakai ini apabila bersedia mengungkapkan resposnya terhadap suatu laporan keuangan maka akan muncul bahan-bahan penting dalam pembahasan dan analisi terhadap standar akuntansi yang berlaku atau yang belum diatur sehingga standar akuntansi yang berlaku akan dapat terus menerus up to date sesuai dengan keinginan sebagian besar para pemakainya.
Ada tiga jenis laporan keuangan, yaitu sebagai berikut:
a.       Laporan keuangan general purpose, yaitu laporan keuangan yang disajikan untuk kepentingan umum, tanpa membedakan satu pihak dengan pihak lain.
b.      Karakteristik kualitatif specific purpose, yaitu laporan keuangan yang disajikan untuk kepentingan pihak tertentu pula.
c.       Different disclosure artinya angka-angka laporan keuangan itu disajikan untuk pihak-pihak tertentu, angka ini untuk pihak ini, angka itu untuk pihak itu. Jadi untuk pihak tertentu disajikan laporan tertentu.

D.    Perumusan Standar Akuntansi di Amerika Serikat (AS)
Dalam penyusunan standart akuntansi keuangan AS sangat berpegang pada kerangka teoritis konseptual yang ditetapkan FASB sebagai berikut.
1.      Tujuan pelaporan keuangan oleh perusahaan yang bertujuan mencari laba yang diterbitkan November 1978.
2.      Karakteristik Kualitatif informasi Akuntansi yang diterbitkan Mei 1980 kemudian direvisi dengan Statement Nomor 6, Desember 1980.
3.      Tujuan pelaporan keuangan Organisasi Nonprofit diterbitkan Desember 1980.
4.      Pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan perusahaan bisnis diterbitkan Desember 1984.
5.      Elemen-elemen Laporan Keuangan yang diterbitkan pada Desember 1985.

E.     Pengukuran Akuntansi Di Amerika Serikat
Konsep pengukuran akuntansi yang dianut oleh kebanyakan perusahaan-perusahaan di Amerika adalah menggunakan pengukuran biaya Historis.seiring dengan perluasaan konsep akrual, batas-batas pengukuran biaya untuk mengukur piutang dan utang jangka panjang, ketika kewajiban kontijensi tertentu diakui atau ketika manfaat-manfaat pasca dari karyawan dicatat. Kecuali jika terbukti menunjukan kondisi sebaliknya, dimana pengukuran akuntansi di Amerika mengasumsikan bahwa entitas bisnis akan melangsungkan usahanya (going concern), terus beroperasi sampai kapan pun. Pengukuran bebrbasis akrual dan aturan pengakuan transaksi sangat tergantung pada konsep pencocokan (matching concept).

F.     Perkembangan Pihak yang Menyusun Standar Akuntansi
Dalam proses perumusan standar akuntansi, Belkaoui  (1985) memberikan 3 fase sebagai berikut.
1.      Fase Peranan Manajemen (1900-1933)
2.      Fase Peranan Profesi (1933-1973)
3.      Fase peranan (1973-sekarang)
G.    Penyusunan Standar Akuntansi di Indonesia
Ikatan akuntansi Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang juga merupakan badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di Indonesia. Pengembangan standar akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini pengembangan standar akuntansi ini dilakukan secara terus meneerus, pada tahun 1973 terbentuk panitia penghimpun bahan-bahan dan struktur GAAP dan GAAS. Kemudian pada tahun 1974 dibentuk komite Prinsip Akuntansi Indonesia ( Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan .

H.     Penyusunan Metode Standar akuntansi Di Inggris
Perusahaan yang didirikan di UK (United Kindom) diatur oleh undang-undang yang bernama Companies Acts. Companies Acts 1948 selanjutnya di amandemen secara mendasar pada tahun 1967,1976, 1980 dan 1985, dan 1989.
Badan-badan akuntansi utama di UK adalah:
1.      The Intitute of Chartered Accounants in England and Wales;
2.      The Intitute of Chartered Accountatns of Ireland;
3.      The Intitute of Chartered accountants of Scotlands;
4.      The Association of Certified Chartered accountants (ACCA);
5.      The Institute of Cost and Management Accountant;
6.      The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy.
Sekarang Consultive Committee of Accountancy ini bertugas membantu profesi akuntansi memberikan pengarahan kepada berbagai lembaga pemerintah mengenai isu-isu yang berhubungan dengan perpajakan, Undang-undang perusahaan dan membahas berbagai usulan MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa).
Hanya ada dua sumber standar akuntansi di UK, yaitu company act, dan standar profesi akuntansi. Lima prinsip akuntansi dasar yang tercantum langsung dalam perundangan-perundangan adalah sebagai berikut.
1.      Matching concept dan bebean berdasarkan accrual basis.
2.      penilaian akun aktiva dan kewajiban individual secara terpisah dalam masing-masing asset dan kewajiban.
3.      Penerapan prinsip-prinsip conservatism, terutama dalam pengakuan realisasi laba dan semua kewajiban dan kerugian yang diketahui.
4.      Kewajiban penerapan kebijakan-kebijakan akuntansi secara konsistensi dari tahun ke tahun.
5.      Anggapan bahwa prinsip kelangsungan usaha dapat diterapkan pada entitas yang bersangkutan.

I.       Perubahan Penerapan Akuntansi
Istilah prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dimaksudkan meliputi tidak hanya prinsip dan praktik akuntansi, tetapi juga metode penerapannya. Dalam hal suatu laporan keuangan disebutkan disusun sesuai dengan basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, maka menurut standart itu dinyatakan akan terpenuhi jika laporan keuangan telah disusun sesuai dengan basis akuntansi komprehensif, selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tidak semuanya berupa fakta. Ada informasi yang diukur berdasarkan taksiran (seperti nilai buku aktiva tetap, kerugian piutang) dan ada informasi yang pada tanggal penyajian laporan keuangan berasal dari transaksi yang belum selesai secara tuntas misalnya contingent liability atau utang bersyarat.
J.      Perubahan Akuntansi yang mempengaruhi konsistensi.
Perubahan dalam prinsip akuntansi
Suatu perubahan dalam prinsip akuntansi terjadi karena adanya pemakaian suatu prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dalam suatu periode berbeda dengan yang digunakan dalam periode sebelumnya.

Pereubahan dalam Entitas
Dalam standar pengungkapan, perubahan dlam entitas dari penyaji laporan harus dinyatakan dalam laporan keuangan yang meliputi
a.       Penyajian laporan keuangan konsolidasian atau gabungan sebagai pengganti laporan keuangan masing-masing perusahaan;
b.      Perubahan anak perusahaan tertentu yang merupakan anggota grup perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasian;
c.       Perubahan perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan gabungan;
d.      Perubahan diantara metode-metode akuntansi: metode Kos (cost method), metode ekuitas (equity method), dan metode konsolidasian untuk anak perusahaan atau investasi lainnya dalam bentuk saham biasa.

Laporan Setelah Terjadi Penggabungan Kepentingan. (pooling of Interest)
Jika perusahaan melakukan penggabungan yang dipertanggunngjawabkan dengan metode penggabungan kepentingan (pooling of Interest), dampak penyatuan kepentingan harus ditunjukan dalam penyajian posisi keuangan, hasil usaha, arus kas, serta data keuangan historis lain yang bisnis yang melanjutkan usaha untuk tahun terlaksananya penggabungan tersebut, dan dalam laporan keuangan komparatif untuk tahun-tahun sebelum terlaksananya penggabungan kepentingan tersebut.
Untuk tujuan penerapan standar konsistensi standar konsistensi, suatu perubahan dalam entitas yang membuat laporan dipandang tidak terjadi pada pembentukan, penghentian, pembelian, atau pelepasan suatu anak perusahaan atau unit usaha lainnya.

Koreksi Kesalahan Penerapan dalam Prinsip
Perubahan suatu prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum ke suatu prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia termasuk koreksi kesalahan dalam penerapan suatu prinsip keadaan ini merupakan suatu koreksi kesalahan.

Perubahan dalam prinsip yang tidak dapat dipisahkan dari perubahan dalam estimasi akuntansi.
Suatu perubahan dalam prinsip akuntansi mungkin tidak dapat dipisahkan dari pengaruh perubahan dlam estimasi akuntansi. Walaupun perlakuan akuntansi untuk perubahan yang hanya menyangkut estimasu akuntansi, didalamnya tersangkut pula perubahan prinsip akuntansi. Oleh karena itu, perubahan semacam ini harus dikemukakan dalam laporan auditor melalui penambahan paragraph penjelasan.

Perubahan dalam penyajian Arus Kas
Untuk kepentingan penyajian arus kas, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia menyatakan berikut ini :” suatu perusahaan harus mengungkapkan kebijakannya dlam menentukan unsure-unsur yang diperlakukan setara kas (cash equivalents).” Suatu perubahan dalam kebijakan ini merupakan perubahan dalam prinsip akuntansi yang harus diperhitungakan dampaknya, dengan menyatakan kembali laporan arus kas komparatif. Oleh karena itu, perubahan semacam ini harus dikemukakan dalam laporan auditor melalui penambahan paragraph penjelasan.

K.     Perubahan akuntansi yang tidak mempengaruhi Konsistensi.
Taksiran dalam estimasi Akuntansi
Taksiran akuntansi biasanya dilakukan seperti dalam hal:
                               a.            Menentukan masa manfaat dan nilai sisa aktiva;
                              b.            Pembentukan penyisihan untuk jaminan atau warranty cost;
                               c.            Penyisihan piutang yang tidak tertagih;
                              d.            Penyisihan keusangan persediaan.

Koreksi Kesalahan Yang Tidak Melibatkan Prinsip Akuntansi.
koreksi kesalahan dari laporan keuangan tahun sebelumnya yang disebabkan oleh kesalahan perhitungan ( Mathematical mistake), kekeliruan atau kesalahan penggunaan fakta yang timbul pada saat laporan keuangan dipersiapkan, tidak melibatkan standart konsistensi, jika tidak ada unsur prinsip akuntansi atau penerapannya yang terkait didalamnya. Oleh karena itu, tidak perlu koreksi dalam pelaporannya.

Perubahan Dalam Klasifikasi dan Reklasifikasi.
Klasifikasi dalam laporan keuangan tahun berjalan dapat berbeda dari klasifikasi dalam laporan keuangan tahun sebelumnya.



Transaksi atau Peristiwa yang Sangat Berbeda.
Prinsip akuntansi dipilih pada saat peristiwa atau pada saat transaksi pertama kali mempunyai pengaruh yang material. Penerapan prinsip tersebut, demikian pula perubahan atau pemakaina suatu prinsip akuntansi yang menjadi perlu karena transaksi atau peristiwa yang secara jelas berbeda sekali dengan yang terjadi dalam periode sebelumnya, tidak berkaitan dengan standart konsistensi , walaup  pengungkapan dalam catatan atau laporan keungan mungkin diperlukan.

Perubahan Akuntansi yang Diperkirakan Berdampak Material di Masa yang akan Datang.
Bila perubahan akuntansi tidak mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan periode sekarang, tetapi perubahan tersebut akan mempunya pengaruh yang besar dalam periode yang akan dating, perubahan ini harus diungkapkan oleh manajemen dalam catatan atas laporan keuangan dalam periode terjadinya perubahan tersebut, namun auditor tidfak perlu mengungkapan hal ini dalam laporannya.

Periode Standar Konsisten.
Menurut standar yang berlaku, agar laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi, konsistensi penerapan prinsip akuntansi harus diterapkan tanpa memerhatikan disajikan atau tidaknya laporan keuangan periode sebelumnya. Istilah “periode sekarang” berarti tahun yang paling dekat, atau periode yang kurang dari satu tahun, yang dilaporkan oleh auditor. Bila laporan keuangan dibandingkan untuk dua tahun atau lebih, harus dilaporkan konsistensi penerapan prinsip akuntansi diantara tahun-tahun tersebut dan juga konsistensi dengan tahun sebelumnya. Jika laporan keuangan suatu perusahaan baru disajikan pertama kali dan tidak dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jika perlu ada masalah konsisten. Akan tetapi, jika seandainya laporan keuangan tahun sebelumnya ada, harus dijelaskan apakah laporan ini disajikan secara konsisten atau tidak.

No comments:

Post a Comment