Wednesday 3 July 2013

faktor–faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012



BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Para ahli meneliti 1204 bayi yang meninggal pada usia 28 hari sampai satu tahun terjadi akibat selain kelainan bawaan atau tumor berbahaya dan 7740 bayi yang masih hidup pada usia satu tahun, mereka menelusuri angka kematian, keterkaitannya dengan ASI, dan durasi tampak reaksinya. Bayi yang tidak pernah mendapat ASI beresiko meninggal 21% lebih tinggi dalam periode sesudah kelahiran dari pada bayi yang mendapat ASI. Pemberian asi yang lebih lama dihubungkan denganresiko yang lebih rendah. Mempromosikan pemberian ASI berpotensi menyelamatkan 720 kematian sesudah kelahiran di AS setiap tahunnya. Di Kanada angkanya akan menjadi 72 kematian (Chen A. Rogen WJ.2004)
Angka kematian bayi di seluruh dunia mencapai empat juta (Yuhana 2008). Di Malaysia angka kematian hanya 41 per 100 ribu, Singapura 6 per 100 ribu, Thailand 44 per 100 ribu, dan Filipina 170 per 100 ribu (Swamurti, 2007).
Data Badan Pusat Statistik menunjukan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, mendominasi lebih dari 75% total kematian anak dibawah 5 tahun. Hal ini menjadi kegiatan prioritas Departemen Kesehatan (Depkes) pada periode 2005 – 2009. Depkes menargetkan penurunan angka kematian Ibu dari 26,9% menjadi 26% per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian berkurang dari 248 menjadi 206 per 100.000 kelahiran yang dicapai pada tahun 2009. Sementara angka harapan hidup berkisar rata-rata 70,6 tahun (Moedjiono, 2007)
Menurut hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2006-2007, data jumlah pemberian ASI eksklusif pada bayi dibawah usia dua bulan hanya mencakup 67% dari total bayi yang ada. Persentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi, yakni 45% pada usia bayi 2-3 bulan dan 19% pada bayi usia 7-9 bulan. Yang lebih memperihatinkan, 13% bayi dibawah dua bulan telah diberi  susu formula dan satu dari 3 bayi usia 2-3 bulan telah diberi makanan tambahan. Setelah diteliti lebih mendalam ternyata  faktor penyebab utama terjadinya kematian pada bayi baru lahir dan balita adalah penurunan angka pemberian inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif.

Menurunnya angka pemberian ASI dan meningkatnya pemakaian susu formula disebabkan antara lain rendahnya pengetahuan para ibu mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan, persepsi-persepsi sosial budaya yang menentang pemberian ASI, kondisi yang kurang memadai bagi para Ibu yang bekerja ( cuti melahirkan yang terlalu singkat ) dan pemasaran agresif oleh perusahaan-perusahaan formula yang tidak saja mempengaruhi para ibu, namun juga para petugas kesehatan ( DepKes, 2011 ).
Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja. Diantaranya faktor internal yang berhubungan dengan persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif yaitu tingkat pendidikan ibu, jenis pekerjaan ibu, tingkat pendapatan ibu dan keluarga, jumlah anak yang pernah disusui dan pengetahuan ibu. Dan beberapa faktor eksternal yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja yaitu jumlah jam kerja, jarak tempat kerja, peluang pemberi kerja, dan dukungan suami ( Rakhmat, 2007 ).
Begitu pentingnya ASI bagi proses tumbuh kembang bayi  sehingga untuk menuju keberhasilan pemberiannya membutuhkan dukungan dari semua pihak. Salah satu kendala bagi seorang ibu untuk memberi ASInya yaitu saat ibu harus melakukan aktifitas yang tidak mungkin untuk hal-hal tersebut seperti pada ibu bekerja. Dalam hal ini seorang diperlukan beberapa hal seperti menjaga produksi ASI tetap baik kualitasnya, cara penyimpanan dan lain-lain. Hal ini menyebabkan seorang ibu bekerja kadang menemukan kesulitan dalam memberikan ASI saat bekerja, mengingat pembagian jam kerja yang dijalaninya (ada tiga shif yaitu pagi, sore, malam).
Berdasarkan hasil penelitian awal yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 6 maret 2012 dengan 30 karyawan yang memiliki bayi usia 0-6 bulan Di PT.Huda Rachma Grupindo, dan hanya 3 orang yang memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Berdasarkan angka kejadian tersebut penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai faktor–faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012”


B.  Perumusan Masalah
Berdasarkan data awal yang telah di lakukan peneliti di PT.Huda Rachma Grupindo sebanyak 30 karyawan yang memiliki bayi usia 0-6 dan hanya 3 orang yang memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Karena itu, berdasarkan angka kejadian tersebut penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai faktor–faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012”

C.  Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mengetahui persentase ibu bekerja yang memberikan ASI eksklusif di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012
b.      Mengetahui  hubungan antara usia dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012
c.       Mengetahui  hubungan antara paritas dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012
d.      Mengetahui  hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012
e.       Mengetahui  hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012
f.       Mengetahui hubungan antara jarak tempat tinggal dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012
g.      Mengetahui  hubungan antara beban kerja dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012
h.      Mengetahui  hubungan antara jam kerja dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012
i.        Mengetahui hubungan antara fasilitas ditempat kerja dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di PT.Huda Rachma Grupindo tahun 2012

                  D.    Manfaat penelitian
1.      Bagi institusi penelitian sebagai salah satu dasar dalam membuat kebijakan dalam upaya memberiakn ASI.
2.      Bagi institusi pendidikan sebagai masukan untuk memperluas satu dasar dalam membuat kebijakan dalam upaya memberiakn ASI
                    E          Bagi Penulis
a.       Menambah pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian khususnya tentang pemberian ASI eksklusif.
b.      Sebagai syarat untuk mengakhiri peogram pendidikan Diploma Kebidanan.


No comments:

Post a Comment