Wednesday 3 July 2013

Skripsi Sastra

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG MASALAH
Karya sastra merupakan suatu karya imajinatif dari seorang yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai karya seni. Karya sastra juga banyak memberikan gambaran kehidupan sebagaimana yang diingingkan oleh pengarangnya sekaligus menunjukkan sosok manusia sebagai insan seni yang berunsur estetis dominan.
Sosiologi adalah telaah tentang lembaga dan proses sosial manusia yang objektif dan ilmiah dalam masyarakat. Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada. Dengan mempelajari lembaga-lembaga sosial dan segala masalah ekonomi, agama, politik dan lain-lain yang kesemuanya itu merupakan struktur sosial kita mendapatkan gambaran tentang cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tentang mekanisme sosialisasi, proses pembudayaan yang menempatkan anggota masyarakat di tempatnya masing -masing
1
Sastra merupakan hasil cipta pengarangnya dengan menggunakan manusia dan sekitarnya (masyarakat) sebagai sarana untuk menuangkan ide-idenya. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sosiologi dan sastra memiliki objek yang sama, yaitu manusia dan masyarakat. Tetapi keduanya memiliki perbedaan. Sosiologi memfokuskan pada analisis ilmiah dan objektif dalam kehidupan nyata. Sedangkan sastra memfokuskan penghayatannya melalui perasaan secara subjektif (fiktif) menurut imajinasi pengarang. Oleh karena itu, antara sosiologi dan sastra memiliki hubungan yang erat. Sosiologi mempelajari kehidupan sosial masyarakat, dan sastra merupakan media untuk menggambarkan kehidupan sosial yang ada dalam kehidupan nyata menurut penciptanya.
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa karya sastra berisi tentang persoalan-persoalan manusia. Dalam pengungkapan persoalan manusia itu seorang pengarang secara langsung atau secara tidak langsung telah menuangkan persoalan sosial ke dalam karyanya. Hal ini dimungkinkan karena pengarang biasanya cenderung dipengaruhi oleh apa yang dirasakan, dilihat dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan pengalamannya.
Salah satu karya sastra selain novel, puisi, cerpen, dan drama adalah film. Film merupakan suatu bentuk komunikasi massa dimana penyampaian pesan ditransfer dari unsur visual dan unsur audio. Kedua unsur ini dipadukan menjadi suatu media untuk menyampaikan informasi hiburan, sosial, pendidikan, dan komersil. Film adalah suatu kreativitas seni orang yang membuat karya film itu sendiri. Karena itu film mempunyai kemampuan yang kreatif karena film mampu menggambarkan realitas yang ada dengan gambaran imajiner yang dapat menyuguhkan hiburan, renungan, dan refleksi bagi penonton atau masyarakat yang menyaksikannya.
Film yang baik merupakan media komunikasi, menghubungkan masa lampau dengan masa sekarang dengan mencerdaskan dan mencerahkan bangsa karena memberikan nilai-nilai yang terkandung didalamnya yang dapat direfleksikan dalam kehidupan nyata. Selain itu, film juga merupakan pendeskripsian ciri khas budaya bangsa yang bisa menggambarkan ekspresi individu atau cerminan masyarakat. Dari alur jalan cerita, peran tokoh dan karakter, sinematografi, dan lain-lain.
Film adalah dokumen sosial sebuah komunitas, film mewakili realitas kelompok masyarakat pendukungnya baik realitas dalam    bentuk imajinasi ataupun realitas dalam arti sebenarnya, atau dengan kata lain film merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat, karena film mencerminkan kehidupan masyarakat secara nyata atau hanya imajinasi dari pengarang yang dipengaruhi kondisi sosial budaya sekitarnya. Film juga merupakan media komunikasi dari pembuat film dengan masyarakat. Seperti dinyatakan Maerselli Sumarno (1996: 27), dalam satu penggunaan, film adalah medium komunikasi massa, yaitu alat  penyampai berbagai jenis pesan  dalam peradapan modern ini. Dalam penggunaan lain, film menjadi medium ekspresi artistik, yaitu menjadi alat bagi seniman-seniman film   untuk mengutarakan gagasan, ide lewat suatu wawasan keindahan. Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa yang menjadi tujuan dari pembuatan film adalah supaya film yang dibuat dapat dipahami makna dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya serta apa yang terdapat dalam film merupakan hal yang  ingin disampaikan seniman film atau pembuat film kepada penontonnya.
 Jika kita menyimak dunia perfilman di Indonesia, sejak tahun 2000 lalu semenjak munculnya film musical Petualangan Sherina, AADC, dan bermunculan film-film berikutnya memperlihatkan bahwa perkembangan film di Indonesia semakin meningkat. Bahkan banyak film-film yang bermuatan nilai sosial, mengangkat budaya bangsa, dan film yang memberikan pendidikan sejarah bangsa serta mengangkat kehidupan sosial masyarakat bangsa Indonesia pada zaman orde lama menuju orde baru. Salah satu film yang menguraikan masalah kehidupan sosial tersebut adalah “GIE” produksi Miles karya sutradara Riri Riza dan Mira Lesmana sebagai produsernya. Film ini adalah satu-satunya film yang memberikan warna baru ditengah-tengah maraknya film horor film-film Indonesia di bioskop-bioskop tanah air pada tahun 2005 silam ini.
GIE adalah sebuah film yang diangkat dari catatan harian seorang demonstran yang bernama Soe Hok Gie. Film ini berdasarkan fakta sejarah bangsa Indonesia pada waktu lahirnya sang penulis Soe Hok Gie sekitar tahun 50-60an. Masa dimana bangsa ini penuh dengan pergolakan politik, terjadinya kerusuhan dimana-mana, sistem pemerintahan yang masih labil dan ketidaksetujuan sebagian rakyat terhadap pemerintahan Soekarno yang diktator, pembantaian partai komunis, serta kemiskinan yang merajalela. Film ini juga menggambarkan kelas-kelas sosial masyarakat dan mahasiswa yang membentuk organisasi sesuai dengan kelas-kelas tertentu.

1.2    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,  permasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah aspek sosial yang digambarkan dalam Film “GIE” Karya Sutradara Riri Riza?
2.      Sejauh mana Film “GIE” Karya Riri Riza mampu mencerminkan keadaan sosial masyarakat pada masa pemerintahan Soekarno tahun 60-an?
3.      Bagaimana film “GIE” karya Riri Riza mampu mempengaruhi penonton?
4.      Bagaimana kehidupan sosial Soe Hok Gie yang digambarkan dalam film “GIE” Karya Sutradara Riri Riza?



1.3    Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan agar permasalahan yang dibahas tidak keluar dari jalur pembahasannya.
Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah menganalisis sastra sebagai cermin masyarakat, nilai sosial, konflik sosial, kelas sosial, keadaan sosial dan kehidupan Sosial Soe Hok Gie  dalam film “GIE” Karya Riri Riza berdasarkan tinjauan sosiologi sastra.

1.4    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1      Bagaimanakah aspek sosial yang tergambar dalam Film “GIE” Karya Riri Riza dengan tinjauan sosiologi sastra?
1.4.2      Bagaimanakah kehidupan Tokoh Soe Hok Gie yang digambarkan dalam film “GIE” Karya Riri Riza?

1.5    Tujuan Penelitian
    Tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1.5.1      Mendeskripsikan aspek sosial yang terkandung dalam dalam Film GIE Karya Riri Riza berdasarkan tinjaua sosiologi sastra.
1.5.2      Mendeskripsikan kehidupan sosial Tokoh Soe Hok Gie dalam film “GIE” Karya Sutradara Riri Riza.
1.6    Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut.
1.6.1        Manfaat teoritis 
1.6.1.1           Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk yang melakukan penelitian berikutnya.
1.6.1.2           Bagi peneliti, penelitiam ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang film dan karya sastra.
1.6.1.3           Bagi pembaca, Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang penelitian sastra yang mengangkat aspek sosial dalam masyarkat.
1.6.1.4           Bagi Universitas Pamulang, khususnya program Sastra Indonesia, penelitian ini diharapkan menambah literatur pada ruang baca dan perpustakaan Fakultas sastra Indonesia Universitas Pamulang (UNPAM).
1.6.2        Manfaat praktis
1.6.2.1      Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar atau rujukan dan pengembangan pada pemecahan masalah sosial masyarakat.
1.6.2.2      Penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada usaha pemecahan masalah, antara lain tentang pemahaman aspek sosial dalam masyarakat.
1.7    Sistematika Penulisan
Penulisan ini supaya lengkap dan sistematis, maka perlu adanya sistematika penelitian. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I:       Pendahuluan
Bab ini menguraikan secara singkat latar belakang masalah terkait dengan masalah pokok dalam penulisan skripsi, identifikasi masalah, pembatasan masalah dalam penelitian, perumusan masalah, tujuan,  manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika   penulisan.
BAB II:      Penyusunan landasan teori yang didalamnya diuraikan tentang deskripsi teoritis, pengertian film unsur intrinsik dan Ekstrinsik dalam film, pengertian sastra, dan pengertian sosiologi sastra serta unsur-unsurnya.
BAB III:    Pembahasan mengenai metodologi penelitian yang mencangkup tujuan penelitian, metode penelitian, sumber data, dan teknik analisis data.
BAB IV:    Pembahasan mengenai analisis unsur Intrinsik dan ekstrinsik Film “GIE” Karya Riri Riza, pembahasan sosiologi sastra dalam film “GIE Karya Sutradara Riri Riza”, sastra sebagai cerminan masyarakat, kelas sosial, konflik sosial dan kehidupan sosial tokoh Soe Hok Gie
Dalam film “GIE” Karya Sutradara Riri Riza. Pada bab ini dikemukakan sinopsis, alur cerita, unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam film, film GIE sebagai cerminan dari masyarakat Indonesia pada masa orde lama, nilai-nilai sosial yang terkandung dalam film “GIE” Karya Sutradara Riri Riza. Serta penulis menambahkan tanggapan-tanggapan dari penonton mengenai adanya film “GIE” Karya Riri Riza.
BAB V:      Penutup. Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran-saran. Bagian terakhir dari skripsi ini adalah menyimpulkan semua pembahasan dan memberikan saran-saran atas kesimpulan yang diambil.

1 comment:

  1. mksih infonya gan mampir juga ke blog ane ya

    http://maszhiday.blogspot.com

    ReplyDelete